MASJID AZIZI – JEJAK PENINGGALAN MELAYU LANGKAT

Image

Gambar: Masjid Azizi Dari Halaman Dalam

Visitlangkat – Langkat. Sekitar 75 KM dari Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, tepatnya di kecamatan Tanjung Pura, Langkat, terdapat sebuah bangunan bersejarah dari peninggalan Kesultanan Melayu Langkat. Bukti fisik dari kebesaran Kesultanan Melayu Langkat ini adalah berupa bangunan masjid yang memiliki arsitektur bernilai tinggi, yaitu masjid Azizi Tanjung Pura.

Masjid Azizi Tanjung Pura ini didirikan pada dua generasi kesultanan Langkat. Pembangunan masjid yang pertama dilakukan pada tahun 1899 Masehi atau 1320 Hijriah oleh sultan Langkat pertama Sultan H Musa Almahadamsyah (1840 – 1893). Setelah Sultan Musa wafat pembangunan masjid diteruskan oleh anaknya yaitu Sultan Tengku Abdul Aziz Jalik Rakhmatsyah (1893 – 1912), dan selesai pada 13 Juni 1902 atau 12 Rabiulawal 1320 H, yang kemudian masjid ini dinamai oleh nama sang sultan Abdul Aziz.

 Image

Gambar: Kubah Dalam Masjid Azizi

Pada masa pembangunan masjid Azizi ini, kesultanan Langkat tengah berada dalam masa keemasaan dikarenakan posisi kesultanan Langkat yang strategis. Dilalui oleh jalur sungai Wampu yang membelah Langkat dan menjadi jalur utama perdagangan air yang menghubungkan dengan kesultanan Kedah dan Klantan Malaysia, serta hasil bumi berupa minyak yang terdapat di Pangkalan Berandan. Pembangunan masjid ini pun menghabiskan ratusan ribu ringgit Malaysia, dan semua material bangunannya diimpor dengan puluhan kapal yang diangkut dari Malaysia.

Yang menjadi ciri khas bangunan dari masjid Azizi ini adalah ornamen warna khas Melayu Islam yaitu kuning. Serta arsitektur bangunan fisik kubah dan menara yang dilihat dari luar tampak seperti bangunan masjid Islam di India. Sementara arsitektur dalam masjid tampak seperti bangunan masjid pada masa Ottoman Turki yang dipenuhi tulisan kaligrafi Arab pada dinding-dinging tembok masjid.

Image

Gambar: Pintu masuk Masjid Azizi

Bangunan masjid ini berukuran 25 x 25 meter dan ketinggian yang mencapai 30 meter. Masjid ini memiliki tiga pintu masuk yang menjadi anjungan yang terdapat pada sisi timur, utara dan selatan. Sementara arah ruang shalat masjid ini menghadap ke barat. Pada sisi barat di luar bangunan masjid Azizi terdapat makam para sultan Langkat yaitu Sultan Musa, Sultan Abdul Azizi dan Sultan Mahmud, serta makam guru ngaji para sultan Langkat yaitu Sjech Muhammad Yusuf. Selain itu terdapat juga makam dari pujangga dan pahlawan nasional Tengku Amir Hamzah. Pada sisi timur bagian luar masjid terdapat bangunan madrasah dan perpustakaan Tengku Amir Hamzah yang mengoleksi hasil karya sang pujangga. Di sisi luar bagian selatan masjid adalah pintu masuk yang menghubungkan dengan rumah dari kerabat para Sultan, yang kini bergabung dengan rumah para warga. Sementara sisi luar bagian utara menjadi pintu masuk utama yang menghadap ke jalan besar Tanjung Pura yang menghubungkan propinsi Sumatera Utara dengan Aceh.

Image

Gambar: Pusara Tengku Amir Hamzah (Pahlawan Nasional dan Sastrawan Pendiri Balai Pustaka) yang merupakan keturanan kerabat sultan.

Di masjid Azizi Tanjung Pura setiap tahunnya diadakan perayaan tahunan yang juga bertepatan dengan haul atau ulang tahun Sang Guru Sjech Rokan sang pendiri perkampungan Babasussalam di Tanjung Pura. Selain itu pada bulan ramadhan diadakan acara keagaaman setiap harinya, dan ketika berbuka puasa para pengunjung yang datang ke masjid Azizi akan mendapatkan bubur pedas yang merupakan makanan khas Melayu Langkat.

Maka jika Anda berkunjung ke tanah Berpadu Sekata Berpadu Berjaya ini, singgahkanlah kaki Anda ke masjid Azizi Tanjung Pura. Nikmati pula suasana kehidupan masyarakat Melayu pesisir dan bangunan-bangunan lama dari Tanjung Pura tempo dulu.

Transportasi Dan Biaya

Untuk mencapai ke lokasi masjid ini sangatlah mudah. Dari Medan, anda bisa menaiki bis dari terminal Pinang Baris Medan dengan menggunakan bis dalam propinsi PS (Pembangunan Semesta) tujuan Pangkalan Susu atau Berandan dengan tarif 35.000 rupiah. Atau dengan menggunakan bis mini Timtax dengan tarif 45.000.

Lokasi masjid Azizi Tanjung Pura ini berada di pinggir kiri jalan raya Medan – Tanjung Pura, supir bis akan memberhentikan Anda tepat di pinggir jalan depan masjid Azizi Tanjung Pura.

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LANGKAT

Sebelum menjadi sebuah kabupaten seperti sekarang, Langkat dahulunya merupakan salah satu kekuatan di wilayah pesisir pantai timur Sumatera, yang masih di bawah pengaruh kekuasan Kesultanan Deli. Pada tahun 1884 Langkat berdaulat dan menjadi sebuah kerajaan yang berdiri sendiri, kedaulatan Langkat didapat setelah menandatangani kesepakatan dengan Belanda (yang pada saat itu datang sebagai penjajah) yang menandakan Kesultanan Langkat di bawah kedaulatan Hindia Belanda. Maka pada tahun 1887 Pangeran Musa pribadi dinaikkan derajatnya oleh Belanda dengan memperoleh titel Sultan Al Haji Musa Almahadainsyah, sebagai sultan Langkat yang pertama. (Sinar, 2006:113)

Ketika Sultan Musa mangkat, maka jabatanya sebagai sultan Langkat dilanjutkan oleh anaknya bernama Tengku Abdul Azis, yang pada tahun 1893 mendapatkan gelar Sultan Abdul Azis Abdul Jalil Rakhmatsyah.