IKON WAJAH SUMATERA UTARA

 

Lama sudah blog ini tidak diisi oleh tulisan terbaru dikarenakan admin sedang sibuk mengurusi pekerjaan. Di tengah kesibukan tersebut, terbesit keinginan admin untuk mengangat feature tulisan di blog ini dengan tokoh masyarakat dari Sumatera Utara  (Sumut) yang patut untuk dijadikan sebagai Ikon Wajah Sumut. Admin telah melakukan riset dan menseleksi beberapa nama tokoh masyarakat Sumut yang kiranya pantas dijadikan sebagai ikon wajah Sumut dikarenakan beberapa faktor: tokoh tersebut dapat menjadi pemersatu masyarakat Sumut, berprestasi dalam bidang yang ditekuni, bertata krama yang tinggi hingga dijadikan idola oleh masyarakat Sumut, dikenali oleh masyarakat Sumut dan masyarakat Indonesia secara luas, lahir atau tumbuh besar dalam lingkungan masyarakat Sumut, dan yang paling penting tokoh tersebut masih hidup di tengah masyarakat kita.

 

Pemilihan ikon wajah Sumut yang admin muat diblog ini tentu didasarkan oleh subyektifias admin sendiri (karena hal ini tidak didanai oleh siapa pun, dan tidak ada muatan politik di dalamnya) hingga terpilihlah tujuh nama tokoh masyarakat Sumut tersebut. Alasannya hanya tujuh nama dikarenakan angka tujuh sangat “kramat”. Bukankah Tuhan Yang Maha Esa juga menciptakan langit dan bumi selama tujuh hari? Dan bilangan hari dalam satu minggu juga tujuh hari? Dan menyebutkan tujuh nama lebih mudah daripada tujuh puluh nama. Itu.

Nama-nama tokoh masyarakat yang dapat dijadikan Ikon Wajah Sumut ini berasal dari berbagai profesi, latar belakang profil yang berbeda, dan tentunya sangat familiar dalam pengetahuan kita sehari-hari. Berikut adalah tokoh Ikon Wajah Sumut:

 

  1. Datuk Sri Lelawangsa Syamsul Arifin – Sosial Kemasyarakatan

Syamsul-Arifin

          Dua periode menjabat sebagai Bupati Langkat hingga tahun 2008 jabatan politiknya naik menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Syamsul Arifin memberikan keceriaan pada pemilihan kepala daerah gubsu tahun 2008 melalui jargon kampanyenya “Sahabat Semua Suku”. Syamsul yang berasal dari suku Melayu dapat menyatukan perbedaan suku, ras, dan agama yang ada di Sumut baik Batak, Nias, Jawa, Cina, India, dan lainnya. Ketiadaan namanya dalam pilgubsu tahun 2013 lalu menjadi bukti semakin menurunnya partisipasi masyarakat dalam memilih.

Pribadi Syamsul yang ramah dan tutur bahasa langgam Melayu, ditambah selera lawak yang lucu, membuatnya dicintai oleh masyarakat Sumut. Kecintaan itu terpatri dengan diberinya Syamsul marga Sembiring oleh puak Karo, dan masyarakat Melayu mengangkatnya sebagai Datuk Sri Lelawangsa. Masyarakat Jawa di Sumatera Utara juga mengakui Syamsul sebagai tokoh pelindung masyarakat Jawa.

Petaka politik yang menimpanya terkait dengan kasus korupsi APBD Langkat tahun 2008, membuat karir politiknya jatuh ke dalam ruang prodeo. Namun itu tidak membuat popularitas Syamsul meredup, bahkan masyarakat masih tetap mencintai Syamsul sebagai manusia yang penyayang dan humoris. Dan sebagai pimpinan tertinggi, Syamsul tidak mengajak bawahannya yang mungkin juga terlibat dalam kasus korupsi tersebut, untuk sama-sama merasakan apa yang diraskannya, pemimpinlah yang harus menanggu kesalahannya sendiri. Bahkan hebatnya, berdasarkan gosip-gosip politik di warkop, siapa saja orang Sumut yang datang menjenguknya di rumah tahanan Cipinang, Jakarta, maka akan disantuni oleh Syamsul, termaksud dengan kehidupan narapida lainnya yang berada di sel yang sama.

Kini Syamsul masih aktif dalam kegiatan sosial masyarakat sebagai dermawan. Siapa saja yang melihatnya hadir di tengah masyarakat, pasti akan menjadi kerumunan masal yang besar. Jika hal itu terjadi, maka kerumunan itu akan dipenuhi gelak tawa yang hadir dari lawakan Syamsul. Maka gelar Datuk Sri Lelawangsa memang pantas disematkan kepadanya sebagai masyarakat yang dapat menyatukan berbagai suku, ras dan agama yang ada di Sumut. Itu juga yang menjadi alasan kenapa admin menempatkan Syamsul Arifin sebagai daftar pertama Ikon Wajah Sumut.

 

  1. Raline Rahmat Shah – Seniman

Raline-Shah-anggun-dalam-balutan-baju-khas-melayu

Dimulai pada tahun 2008 ketika Raline mewakili Sumut dalam pemilihan Puteri Indonesia, kini namanya semakin berkibar di antara deretan pemeran film ternama di Indonesia. Tingginya semampai, kulit putih bersih, rambut hitam panjang, gigi rapi, menjadi tampilan luar yang bernilai positif, ditambah lagi kecakapannya dalam berkomunikasi (she is fluent in English) membuat alumnus National University of Singapore ini menjadi pujaan lelaki dan tentu membuat wanita lain juga mengidolakannya. Jika hal ini berlebihan, tanyakan sendiri pada diri anda, jika anda lelaki tentu menginginkan Raline sebagai pendamping anda bukan? Jika anda wanita, akuilah jika segala hal yang melekat dari diri Raline pasti juga ingin anda miliki!

Lalu atas alasan konkrit seperti apa admin menempatkan Raline sebagai Ikon Wajah Sumut diposisi kedua? Pertama, saat ini Raline adalah Sumut’s Sweat Heart (buah hati Sumut), antara tampilan fisik luar dibalut dengan inner beauty membuat Raline layaknya wanita dalam bentuk sempurna. Sumut yang keras ini, perlu Raline sebagai penawarnya. Kedua, dalam banyak kesempatan umum, Raline sering mengangkat kekhasan dari Sumut baik berupa keindahan songket Melayu, eloknya wisata di Karo dan Toba, dan tentu kuliner dari Sumut. Admin bohong? Silahkan follow instagram Raline Shah! Ketiga, Raline merupakan sosok ibu pertiwi yang kita kenang dalam bait lagu.

 

  1. Syekh Tuan Guru Besilam – Agamawan

Syeckh Abdul Wahab Rokan

Tuan Guru Besilam berada di posisi ketiga sebagai tokoh Wajah Ikon Sumut. Secara tradisi Tuan Guru Besilam dipegang secara bergantian apabila salah satu tuan guru wafat. Tuan Guru Besilam berada di perkampungan Besilam di kecamaan Padang Tualang, paling dekat ditempuh dari kota Tanjung Pura di Kabupaten Langkat. Kampung Besilam merupakan tempat didirikan dan disebarluaskannya ajaran Tarekat Naqsabandiyyah oleh tuan guru pertama Syekh Abdul Wahab Rokan. Pada masa keberadaan Kesultanan Langkat, tarekat naqsabandiyah dan Syekh Abdul Wahab Rokan turut serta membangun masyarakat Islam di tanah Langkat. Hingga kini, setiap tahunnya para jamaah dan murid-murid yang pernah mengaji di Besilam, datang ke Besilam memperingati hari wafatnya sang tuan guru pertama. Mereka datang dari berbagai pelosok Sumatera Utara, Aceh, Riau, Malaysia, Brunei, Kalimantan Barat, di mana mereka bertarekat, bermunajab dan bermuhasabah mendoakan tuan guru pertama yang telah wafat pada awal tahun 1900-an.

Hingga kini kepopuleran Besilam dan Tuan Gurunya masih dapat disaksikan di perkampungan Besilam sendiri, dimana masyarakat yang datang ke sana menziarahi makam para tuan guru selalu ramai setiap harinya. Disana kita dapat memohon nazar agar sesuatu yang menjadi keinginan kita dapat terkabul. Sosok seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Wiranto, sempat mendatangi khusus Besilam pada masa-masa awal tahun 2004 dan 2009. Bahkan banyak para politisi yang ingin bertarung dalam persaingan pilkada dan legislatif turut mendatangi tempat ini memohon doa kebaikan.

Besarnya peran Tuan Guru Besilam dan perkampungan Besilam sebagai institusi agama dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Sumatra Utara, menjadi pertimbangan admin sendiri untuk menjadikan sosok Syekh Tuan Guru Besilam berada di posisi ketiga Ikon Wajah Sumut.

 

  1. Ruhut Sitompul – Politisi

9659_06432031082015_RUHUT-SITOMPUL

“Tante! Aku si Poltak raja minyak dari Medan, Tante”

Kalau anda generasi yang besar pada tahun 90-an, tentu anda ingat kalimat di atas dalam salah satu adegan sinetron tenar pada tahun 90-an GERHANA, di mana Ruhut salah satu pemeran pendukung yang membuat cerita tersebut populer. Kini, Ruhut memang tidak lagi berperan dalam film atau sinetron melainkan mensibukan diri sebagai Angota Dewan Perwakilan Rakyat mewakili Sumut. Bisa dibilang, sampai saat ini tidak ada politisi asal Sumut yang lebih populer dibandingkan dengan Ruhut, gayanya parlente, rambut cepak plus kuncir belakang, nada bicara keras tapi humoris, membuatnya menjadi tokoh yang menonjol. Maka admin menempatkan Ruhut yang mewakili para politikus untuk berada di posisi keempat sebagai Ikon Wajah Sumut. Jika pemilihannya adalah Ikon Politisi Sumut, tentu Ruhut akan menempati posisi paling atas.

Kenapa Ruhut pantas untuk posisi keempat? Nama Ruhut memang familiar dikalangan masyarakat pecinta gosip politik, sosoknya sering muncul di banyak kesempatan diskusi langsung di televisi ibukota. Dalam kesempatan itulah Ruhut tampil tidak hanya menonjolkan siapa dirinya, namun juga memberikan sedikit gambaran karakter masyarakat Sumut, khususnya puak Batak-Toba, di satu sisi keras tanpa komprosi namun bukan berarti tak bisa berseloroh. Maka admin rasa posisi empat untuk Ikon Wajah Sumut layak disandang Ruhut.

 

  1. Letjen Edy Rahmayadi – Militer

mayjen-tni-edy-rahmayadi

Bagi masyarakat Sumut, sosok mantan Pangdam I Bukit Barisan (BB) ini cukup populer di kalangan masyarakat. Jabatannya ketika menjabat Pangdam I BB cukup berprestasi antara lain; menginisiasi penanaman 1 juta pohon di kawasan bukit yang mengelilingi Danau Toba, menyemarakkan sepakbola di Kota Medan ketika klub sepakbola PSMS “dipinjam” dan “dibaliknamakan” menjadi PS TNI untuk mengikuti kompeti Piala Jendral Sudirman Cup tahun 2016 ini. Bahkan kini Letjen Edy menjabat sebagai Direktur PS TNI yang mengikuti kompetisi liga nasional.

Sosok Letjen Edy sangat garang namun tetap menjaga kesantunan. Anda bisa lihat di Youtube bagaimana Letjen Edy memarahi para demonstran di depan Gedung Walikota Medan ketika tidak tertib berunjuk rasa, wibawa dan kharismanya sebagai seorang pemimpin nampak begitu kuat. Meski lahir di Aceh namun Letjen Edy juga turut mengenyam kehidupan dalam lingkungan masyarakat Sumut, pendidikan SMA diselesaikan di SMAN 1 Medan, dan kini menjabat sebagai ketua alumni persatuan SMA N 1 Medan.

Atas poin-poin di ataslah admin menempatkan Letjen Edy diposisi kelima sebagai Ikon Wajah Sumut mewakili profesional TNI-Polri. Sementara waktu Letjen Edy tidak tinggal di wilayah Sumut, karena tugasnya bertambah semenjak menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkadan Darat (Pangkostrad) di Jakarta.

 

  1. Rahung Nasution – Kuliner

IMG_0152

Namanya populer dua tahun belakang ini, khususnya di kalangan pecinta kuliner. Sepintas tampilannya menunjukkan tidak sebagai seorang ahli memasak. Bagian tubuhnya penuh tato, termaksud pada bagian wajahnya, sehingga kesan preman lebih menonjol dari dirinya. Namun jangan meremehkan keahliannya dalam mengolah bumbu masakan di dapur. Pengetahuan Rahung dalam bidang kuliner luas, apalagi menyangkut masakan khas dari Sumut, apakah masakan khas Mandailing, Minang, Melayu, Karo, Toba, Aceh, dan lainnya. Silahkan ikuti dia di instragram dalam menjejal berbagai macam masakan, pasti akan diselipkan pengetahuan tentang rempah-rempah dari mana asal usul masakan tersebut disajikan.

Mengapa admin memilih Rahung pantas berada di antara nama Ikon Wajah Sumatra dan berada di posisi keenam? Simple! Karena Rahung dapat mewakili kaum pria urban perkotaan yang menampilkan kehidupan pemuda masa kini antara ekspresi gaya melalui seni tato, icip-icip makanan, traveling, dan budaya pop lainnya yang menarik jika dikemas dalam dunia digital kontemporer.

 

  1. Surya Paloh – Pengusaha

346215_620

Tidak mengherankan jika masyarakat Aceh juga turut hidup berdampingan dengan masyarakat Sumut lainnya, selain kareka kedekatan geografis, faktor sejarah, dan ikatan agama yang sama membuat masyarakat Aceh juga hidup rukun di Sumut. Selain itu, Aceh juga turut menyumbangkan kekhasan kuliner asal Sumatra, dan dua yang paling populer adalah Mie Aceh dan Kopi Gayo-nya. Namun kali ini bukan makanan Aceh yang dibahas, melainkan sosok masyarakat yang juga menambah bingkai kebinekaan di Medan melalui nama Surya Paloh.

Pendidikan SMA Surya Paloh diselesaikan di kota Medan, keluarganya juga lahir dan besar di kota Medan. Dia juga turut merintis berbagai macam usaha di kota Medan sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta, dan menjadi salah satu pengusaha media paling berpengaruh di Indonesia. Jaringan siaran Metro TV dan harian Media Indonesia menunjukkan betapa besarnya keberhasilan Surya Paloh. dia turut membidani lahirnya partai yang tengah bersinar yaitu Nasional Demokrat (Nasdem). Untuk alasan itu sehingga admin merasa bahwa Surya pantas dimasukkan sebagai tokoh ketujuh yang dapat dijadikan Ikon Wajah Sumatra mewakili kalangan pengusaha. Anda ingin tau banyak tentang Surya Paloh? Admin rasa google menyediakan banyak referensi tentang Surya.

Itulah nama-nama tokoh yang dapat dijadikan sebagai Ikon Wajah Sumut. Apakah anda setuju atau tidak, itu bukan soal, karena di awal sudah dijelaskan bahwa ini merupakan penilaian subyek admin. Mungkin anda orang Sumut juga bisa menambahkan, mengusulkan, atau bahkan memiliki tokoh lainnya yang dapat dijadikan sebagai Ikon Wajah Sumut?

Leave a comment